Senin, 05 Oktober 2015

Hukuman Mati Tersadis Dan Mengerikan Dalam Sejarah

Hukuman Mati Tersadis Dan Mengerikan Dalam Sejarah

 

Penerapan hukuman mati kepada para pelaku kejahatan kriminal yang berat masih menimbulkan perdebatan. Ada yang menganggap kalau penerapan hukuman mati tersebut harus dilakukan supaya menjadi pelajaran kepada yang lainnya agar tidak melakukan kejahatan itu lagi. Dan ada pula yang menganggap kalau hukuman mati tidak bisa diterapkan karena merupakan pelanggaran HAM. Namun apapun alasan yang dilontarkan tersebut bukanlah menjadi penghalang untuk memberikan hukuman setimpal dan seberat mungkin bagi pelaku yang melakukan kejahatan berat. 

Buat sahabat SukaSaya.com, perlu kalian ketahui bahwa pernah sebagian negara menerapkan hukuman mati. Hukuman mati yang mereka terapkan terbilang sadis dan mengerikan. Kalian penasaran, hukuman mati apa saja yang mereka terapkan di kala itu? Berikut ini hukuman mati tersadis dan mengerikan di dunia.

Ling Chi

Ling Chi
Ling Chi
Ling Chi sejenis hukuman mati yang pernah terjadi di China, dimana pelakunya diikat disebuah pohon lalu diiris-iris sedikit demi sedikit bagian tubuhnya hingga mati, seperti hewan ternak yang dikuliti. Penderitaan yang dialami sang pelaku sangat menyiksa dirinya, karena berlangsung beberapa hari hingga pada akhirnya meninggal. Penerapan hukuman ini teramat sadis dan pernah dipraktikkan pada tahun 900 hingga 1905.

Garrote
Garrote
Garrote
Hukuman mati ini dilakukan dengan cara dicekik dengan menggunakan alat yang terbuat dari besi. Bentuknya berupa tempat duduk dimana bagian sandaran atasnya dipasangi alat yang nantinya akan diputar untuk mematahkan atau mencekik leher si pelaku hingga mati. Hukuman mati seperti ini pernah diterapkan di negara Spanyol dan Andora. Namun pada akhirnya penerapan hukuman mati semacam ini tidak diberlakukan lagi.

Breaking Wheel
Breaking Wheel
Breaking Wheel
Hukuman mati semacam ini biasa disebut juga roda maut. Dimana pelakunya akan diikat disebuah roda lalu diputar. Kemudian algojo yang ditugaskan untuk mengeksekusi akan memukulnya dengan menggunakan sebuah alat pemukul. Hukuman ini akan terus dilakukan hingga pelakunya meninggal. Penerapan hukuman ini pernah diterapkan di pertengahan abad 19 di eropa. Dan biasanya hukuman mati dikala itu diterapkan kepada para budak yang memberontak.

Boiling (Direbus)

Boiling
Boiling
Pelaku akan dimasukkan kedalam kuali didalamnya terdapat air atau minyak yang dimasak hingga mendidih. Penerapan hukuman mati seperti ini pernah di terapkan di negara Jepang. Dikala itu seseorang yang bernama Ishikawa Goemon dijatuhi hukuman mati dengan cara direbus bersama anaknya. Hukuman ini dia dapatkan karena ingin mencoba melakukan pembunuhan terhadap panglima perang Toyotomi Hideyoshi. Selain negara bagian Asia, hukuman mati dengan cara direbus pernah juga dilakukan di negara-negara eropa.

Brazen Bull (dibakar dalam patung banteng)
Brazen Bull
Brazen Bull
Alatnya terbuat dari perunggu yang dibuat patung hewan banteng. Dimana pada patung banteng tersebut dibuat lagi sebuah ruangan yang nantinya para pelaku akan dimasukkan kedalam ruang tersebut dan kemudian pada bagian bawahnya akan dipanaskan dengan api yang besar sampai pelaku mati terpanggang. Pada bagian hidung banteng akan mengeluarkan asap dan raungan sang pelaku yang berada didalam ruang tersebut. Hukuman mati semacam ini pernah diterapkan pada zaman Yunani kuno.

Drawing and Quartering
Drawing and Quartering
Drawing and Quartering
Hukuman mati satu terbilang sangat sadis, dimana para pelaku akan mengalami penyiksaan yang panjang dan berat. Dia akan diseret dengan menggunakan kuda untuk menuju ketempat eksekusi. Kemudian digantung hingga sekarat, tapi masih dibiarkan hidup. Setelah itu pelaku mendapatkan siksaan lagi dengan dipotong-potong menjadi empat bagian. Penerapan hukuman mati ini pernah terjadi dan diterapkan di Inggris pada tahun 1351 sampai abad ke-19.

Scaphism
Scaphism
Scaphism
Proses kematian pelaku pada penerapan hukuman mati ini terbilang sadis dan berlangsung lama. Pelaku akan mengalami penderitaan dan siksaan secara perlahan-lahan hingga dia mati. Pelaku akan dibaringkan diatas sebuah kayu atau perahu, lalu diminumkan susu dan madu sampai tidak sanggup lagi untuk diminumnya. Kemudian sisa-sisa susu dan madu tersebut dilumuri keseluruh tubuh sang pelaku sehingga mengundang serangga untuk berkembang biak pada tubuh pelaku tersebut. Tubuh pelaku dibiarkan hingga membusuk dan meninggal.

Disembowelment
Disembowelment
Disembowelment
Metode hukuman mati ini dilakukan dengan mengeluarkan sebagian dari isi tubuh dari si pelaku yang akan dieksekusi. Dan organ yang paling terakhir dikeluarkan adalah paru-paru dan jantung, hal itu dilakukan supaya pelaku merasakan penderitaan dan siksaan yang lama. Menurut informasi, bahwa negara Jepang kerap melakukan ritual semacam ini.

Impalement
Impalement
Impalement
Ini mungkin metode hukuman mati paling mengerikan sekaligus menyakitkan. Pelaku yang akan di eksekusi akan ditusuk dengan menggunakan benda-benda tajam seperti tombak atau yang sejenisnya. Penusukan dilakukan melalui arah mulut, dubur ataupun kemaluan. Penerapan hukuman semacam ini kerap dilakukan di masa kerajaan Yunani Kuno, kerajaan Neo Asiria, dan  kerajaan Romawi.

Digergaji
Digergaji
Digergaji
Jenis hukuman mati yang satu ini pernah diterapkan di negara Eropa dan bagian Timur Tengah pada abad 16. Terpidana yang dieksekusi mati akan diikat terbalik lalu sang algojo akan menggergaji diawali dari selangkahannya hingga turun kebawah yang pada akhirnya terpidana terbelah menjadi dua. Sungguh hukuman mati yang teramat sadis dan mengerikan sekali.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar