Penerapan hukuman mati kepada para pelaku kejahatan kriminal yang
berat masih menimbulkan perdebatan. Ada yang menganggap kalau penerapan
hukuman mati tersebut harus dilakukan supaya menjadi pelajaran kepada
yang lainnya agar tidak melakukan kejahatan itu lagi. Dan ada pula yang
menganggap kalau hukuman mati tidak bisa diterapkan karena merupakan
pelanggaran HAM. Namun apapun alasan yang dilontarkan tersebut bukanlah
menjadi penghalang untuk memberikan hukuman setimpal dan seberat mungkin
bagi pelaku yang melakukan kejahatan berat.
Buat sahabat SukaSaya.com, perlu kalian ketahui bahwa pernah sebagian
negara menerapkan hukuman mati. Hukuman mati yang mereka terapkan
terbilang sadis dan mengerikan. Kalian penasaran, hukuman mati apa saja
yang mereka terapkan di kala itu? Berikut ini hukuman mati tersadis dan
mengerikan di dunia.
Ling Chi
|
Ling Chi |
Ling Chi sejenis hukuman mati yang pernah terjadi di China, dimana
pelakunya diikat disebuah pohon lalu diiris-iris sedikit demi sedikit
bagian tubuhnya hingga mati, seperti hewan ternak yang dikuliti.
Penderitaan yang dialami sang pelaku sangat menyiksa dirinya, karena
berlangsung beberapa hari hingga pada akhirnya meninggal. Penerapan
hukuman ini teramat sadis dan pernah dipraktikkan pada tahun 900 hingga
1905.
Garrote
|
Garrote |
Hukuman mati ini dilakukan dengan cara dicekik dengan menggunakan alat
yang terbuat dari besi. Bentuknya berupa tempat duduk dimana bagian
sandaran atasnya dipasangi alat yang nantinya akan diputar untuk
mematahkan atau mencekik leher si pelaku hingga mati. Hukuman mati
seperti ini pernah diterapkan di negara Spanyol dan Andora. Namun pada
akhirnya penerapan hukuman mati semacam ini tidak diberlakukan lagi.
Breaking Wheel
|
Breaking Wheel |
Hukuman mati semacam ini biasa disebut juga roda maut. Dimana pelakunya
akan diikat disebuah roda lalu diputar. Kemudian algojo yang ditugaskan
untuk mengeksekusi akan memukulnya dengan menggunakan sebuah alat
pemukul. Hukuman ini akan terus dilakukan hingga pelakunya meninggal.
Penerapan hukuman ini pernah diterapkan di pertengahan abad 19 di eropa.
Dan biasanya hukuman mati dikala itu diterapkan kepada para budak yang
memberontak.
Boiling (Direbus)
|
Boiling |
Pelaku akan dimasukkan kedalam kuali didalamnya terdapat air atau minyak
yang dimasak hingga mendidih. Penerapan hukuman mati seperti ini pernah
di terapkan di negara Jepang. Dikala itu seseorang yang bernama
Ishikawa Goemon dijatuhi hukuman mati dengan cara direbus bersama
anaknya. Hukuman ini dia dapatkan karena ingin mencoba melakukan
pembunuhan terhadap panglima perang Toyotomi Hideyoshi. Selain negara
bagian Asia, hukuman mati dengan cara direbus pernah juga dilakukan di
negara-negara eropa.
Brazen Bull (dibakar dalam patung banteng)
|
Brazen Bull |
Alatnya terbuat dari perunggu yang dibuat patung hewan banteng. Dimana
pada patung banteng tersebut dibuat lagi sebuah ruangan yang nantinya
para pelaku akan dimasukkan kedalam ruang tersebut dan kemudian pada
bagian bawahnya akan dipanaskan dengan api yang besar sampai pelaku mati
terpanggang. Pada bagian hidung banteng akan mengeluarkan asap dan
raungan sang pelaku yang berada didalam ruang tersebut. Hukuman mati
semacam ini pernah diterapkan pada zaman Yunani kuno.
Drawing and Quartering
|
Drawing and Quartering |
Hukuman mati satu terbilang sangat sadis, dimana para pelaku akan
mengalami penyiksaan yang panjang dan berat. Dia akan diseret dengan
menggunakan kuda untuk menuju ketempat eksekusi. Kemudian digantung
hingga sekarat, tapi masih dibiarkan hidup. Setelah itu pelaku
mendapatkan siksaan lagi dengan dipotong-potong menjadi empat bagian.
Penerapan hukuman mati ini pernah terjadi dan diterapkan di Inggris pada
tahun 1351 sampai abad ke-19.
Scaphism
|
Scaphism |
Proses kematian pelaku pada penerapan hukuman mati ini terbilang sadis
dan berlangsung lama. Pelaku akan mengalami penderitaan dan siksaan
secara perlahan-lahan hingga dia mati. Pelaku akan dibaringkan diatas
sebuah kayu atau perahu, lalu diminumkan susu dan madu sampai tidak
sanggup lagi untuk diminumnya. Kemudian sisa-sisa susu dan madu tersebut
dilumuri keseluruh tubuh sang pelaku sehingga mengundang serangga untuk
berkembang biak pada tubuh pelaku tersebut. Tubuh pelaku dibiarkan
hingga membusuk dan meninggal.
Disembowelment
|
Disembowelment |
Metode hukuman mati ini dilakukan dengan mengeluarkan sebagian dari isi
tubuh dari si pelaku yang akan dieksekusi. Dan organ yang paling
terakhir dikeluarkan adalah paru-paru dan jantung, hal itu dilakukan
supaya pelaku merasakan penderitaan dan siksaan yang lama. Menurut
informasi, bahwa negara Jepang kerap melakukan ritual semacam ini.
Impalement
|
Impalement |
Ini mungkin metode hukuman mati paling mengerikan sekaligus menyakitkan.
Pelaku yang akan di eksekusi akan ditusuk dengan menggunakan
benda-benda tajam seperti tombak atau yang sejenisnya. Penusukan
dilakukan melalui arah mulut, dubur ataupun kemaluan. Penerapan hukuman
semacam ini kerap dilakukan di masa kerajaan Yunani Kuno, kerajaan Neo
Asiria, dan kerajaan Romawi.
Digergaji
|
Digergaji |
Jenis hukuman mati yang satu ini pernah diterapkan di negara Eropa dan
bagian Timur Tengah pada abad 16. Terpidana yang dieksekusi mati akan
diikat terbalik lalu sang algojo akan menggergaji diawali dari
selangkahannya hingga turun kebawah yang pada akhirnya terpidana
terbelah menjadi dua. Sungguh hukuman mati yang teramat sadis dan
mengerikan sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar