Keinginan anak untuk selalu dikabulkan permintaannya merupakan suatu
hal yang seringkali menjadi masalah bagi orangtua. Orang tua seharusnya
tidak memenuhi semua permintaan anak apalagi kalau barang tersebut belum
sesuai usianya. Terlalu memanjakan anak akan membawa dampak
perkembangan anak yang tidak baik di kemudian hari. Memanjakan anak
secara berlebihan merupakan sebuah kesalahan besar yang menyebabkan
rapuhnya jiwa anak. Berikut ada 15 hal yang perlu orang tua perhatikan
dalam mewujudkan permintaan anak.
1. Gaya orangtua Selalu Mewujudkan apa yang anak inginkan itu membahayakan anak
Perlu Anda ketahui bahwa gaya mengasuh dan mendidik seperti ini salah
dan bisa membahayakan anak. Untuk itu, para orangtua mesti berhati-hati
sebelum terlambat. Sebab, anak yang selalu mendapatkan segala yang
mereka inginkan bakal tumbuh menjadi pribadi yang kurang memiliki daya
untuk berusaha dan tempramen. Mendidik anak dengan selalu mewujudkan
keinginannya akan merusak fitrah/naluri baik anak, melenyapkan
keistiqomahan, membasmi kewibawaan dan keberaniannya. Sehingga, anak
tumbuh dan terbiasa hidup diwujudkan keinginannya, royal, bersuka ria,
egois, dan hanya mementingkan diri sendiri.
2. Sebaiknya orangtua Perlu bersikap bijaksana mana yang boleh dan yang tidak boleh
Perlu bersikap bijaksana, memilih mana permintaan yang ditabukan dan
mana yang sebenarnya baik, diberikan ditinjau dari kepentingan
perkembangan anak. Tidak semua keinginan anak harus diwujudkan karena
belum tentu sesuai dengan kondisi anak, usia dan lainnya.
3. Tidak semua keinginan anak perlu diwujudkak, Anak perlu mempunyai
pengalaman bahwa belum tentu setiap keinginannya bisa dipenuhi
Jangan sampai muncul anggapan bahwa keinginan anak harus selalu dipenuhi
agar anak tidak kecewa dan menilai orangtuanya pelit, jahat, dan
sebagainya. Justru di usia kecil, anak perlu mempunyai pengalaman bahwa
belum tentu setiap keinginannya bisa dipenuhi dan tidak dipenuhi, jangan
lupa berikan alasan yang masuk akal. Pengalaman ini akan menjadikannya
sebagai anak yang tidak mudah menyerah ketika dihadapkan pada situasi
yang sulit.
4. Tetapkan aturan sejak awal agar anak anak memiliki celah untuk meminta lebih
Orangtua terkadang menjadi lemah dan mudah diperdaya anak karena mereka
sendiri tidak menerapkan aturan sejak awal. Misalnya, ketika anak ingin
makan kue, padahal dia sudah terlalu banyak makan makanan manis.
Perhatikan kalimat yang Anda ucapkan. Kalau Anda bilang ‘Ok, kamu boleh
makan kue’, ini akan membuka kesempatan anak untuk merajuk makan kue
lagi. Tapi kalau sejak awal Anda sudah membuat kesepakatan bersamanya,
seperti, ‘ok kamu boleh makan satu kue, setelah itu simpan kuenya’,
kalimat ini tidak akan membuat anak memiliki celah untuk meminta lebih.
5. Masih ragu untuk memberikan sesuatu, Anda bisa memberikan aturan tambahan
Jika dia mengingini sesuatu yang Anda sendiripun masih ragu untuk
memberikannya, Anda bisa memberikan aturan tambahan. Misalnya si kecil
ingin menonton acara tv favoritnya, Anda bisa memberikan aturan tambahan
seperti dia harus tidur siang atau membereskan dulu mainannya. Dengan
membuat kesepakatan ini, Anda jadi yakin untuk mengizinkannya menonton
televisi.
6. Jangan Memberikan dengan Cuma-cuma, Anda harus menetapkan sistem 'reward'
Banyak ahli sependapat bahwa anak-anak menjadi manja karena orangtua
selalu memberikan apa yang mereka kehendaki tanpa menuntut kepada anak.
Jika anak Anda menginginkan mainan baru, Anda harus menetapkan sistem
‘reward’. Hanya ketika dia berperilaku baik atau mendapatkan nilai baik
di sekolah, kemudian dia bisa mendapatkan mainan baru.
7. Sudah melakukan sebuah kewajiban untuk mendapatkan sebuah keinginannya, maka segera berikan haknya
Sebuah penelitian menunjukan bahwa anak yang melakukan tanggungjawabnya
akan dapat menghadapi rasa depresi dikemudian hari. Bahkan balitapun
bisa diajarkan untuk bertanggungjawab dengan membereskan mainannya.
Setelah dia menjalankan tanggung jawabnya, Anda bisa memberikan waktu
yang telah Anda tetapkan untuknya bermain.
8.Jika Menolak permintaan anak, beri pengertian atau penjelasan pada anak mengapa orangtua menolak
Beri pengertian atau penjelasan pada anak mengapa orangtua tidak
mengabulkan permintaannya. hal ini agar anak dapat belajar untuk tidak
mementingkan dirinya sendiri, belajar menunda keinginannya /mengontrol
diri dan belajar cermat dalam membeli sesuatu. Kalau anak menunjukkan
reaksi negatif, bersikaplah tenang dan sabar.
9. Jika Menolak permintaan anak, Jangan membentak, mengancam bahkan memukul anak. Tetaplah membujuk anak dengan lembut
Jangan membentak, mengancam atau memukul anak, karena hal ini dapat
menjadi model bagi anak untuk berprilaku agresif. Tetaplah membujuk anak
dengan lembut dan kasih sayang misalnya dengan mengalihkan perhatian
anak pada hal-hal lain, tanpa harus mengumbar janji-janji atau
harapan-harapan kosong pada anak. Bila dengan cara ini, anak masih tetap
bereaksi negatif, orangtua bisa membawa anak untuk segera pulang atau
berusaha untuk tidak menghiraukan anak.
10. Orangtua harus Konsisten Terhadap Aturan yang Ditetapkan
Satu adalah satu, tidak lebih. Banyak orangtua yang bimbang ketika harus
menetapkan aturan kepada si kecil. Ketika dalam kondisi bimbing yang
harus Anda lakukan adalah membayangkan akibat yang akan terjadi apabila
peraturan tersebut tidak dilaksanakan, yaitu dia tidak memahami alasan
mengapa Anda membuat aturan.
11. Dalam menerapkan aturan pada anak, usahakan kedua orangtua dan anggota harus kompak
Dalam menerapkan aturan pada anak, usahakan bertindak kompak antara
kedua orang tua dan anggota keluarga lainnya. Misalnya kalau kita ingin
melarang anak untuk makan permen (karena tenggorokannya sensitif) maka
kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun anak meminta, maka anak tetap
tidak diijinkan untuk makan permen. Jangan sampai permintaan anak
ditolak oleh orangtua, tapi dikabulkan oleh orang lain yang terlibat
dekat dengan anak seperti pengasuhnya, nenek, kakek dan sebagainya.
12. Anak meminta dengan cara baik-baik atau tidak?
Bila anak meminta dengan cara yang tidak baik seperti merengek,
menangis, berteriak-teriak, maka sekalipun yang diminta anak adalah
sesuatu yang dibutuhkannya dan orangtua mampu membelikannya, maka
tundalah pemenuhannya sampai anak menunjukkan sikap atau tingkah laku
yang baik dalam meminta. Bila anak meminta dengan cara yang baik dan
tidak merengek, berilah pujian dengan usapan lembut untuk memperkuat
perilakunya yang baik saat itu. Untuk selanjutnya orang tua dapat saja
mengabulkan permintaan anak, sepanjang yang diminta anak adalah sesuatu
yang penting, tidak melanggar aturan dan orangtua memiliki kemampuan
untuk mengabulkannya.
13. Kuatkah hati Anda dan Jangan Menyerah Terhadap Tangisannya
Anak Anda kerap menangis keras dan mengamuk ketika meminta sesuatu.
Sekali Anda memenuhi keinginannya karena ia menangis, maka dia akan tahu
cara untuk mendapatkan apa yang dikehendakinya. Kuatkah hati Anda
terhadap tangisannya, walau anda sangat tidak tega, tapi ini untuk anak
juga.
14. ketika Orangtua tidak mampu memenuhi permintaan anak, tetaplah
bersikap tegas untuk tidak mengabulkan permintaan anak, sekalipun anak
membujuk atau menangis
Bila apa yang diminta anak memang tidak penting, melanggar aturan atau
orangtua tidak mampu memenuhinya, tetaplah bersikap tegas untuk tidak
mengabulkan permintaan anak, sekalipun anak membujuk orangtua dengan
bersikap manis atau kebalikannya dengan bereaksi negatif.
15. Anak Anda kerap menangis, coba lakukan hal ini
Anak Anda kerap menangis keras dan mengamuk ketika meminta sesuatu.
Orang tua harus mengapresiasi keinginan anak terlebih dahulu, karena
kalau belum apa-apa mengatakan tidak, membuat anak kecewa, sedih. Bentuk
apresiasinya dengan mengatakan boleh, tapi kemudian berikan
alasan-alasan dan penjelasan sederhana yang mudah dimengerti agar dia
memahami apa maksud Anda menetapkan aturan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar